Barsela24news.com - Tulisan ini di awali dengan pertanyaan "kenapa pimpinan tertinggi NWDI Dr. TGKH. Muhammad Zainul Majdi, Lc, MA. tidak mendeklarasikan paslon Rohmi - Firin sebagai Paslon rekom Ormas NWDI" dalam Pilgub 2024?.
Sedangkan Paslon Lutfi - Wahid di deklarasikan sebagai paslon Bupati/Wakil Bupati Lotim di hadapan ribuan jama'ah saat Hultah NWDI beberapa waktu yang lalu.
Ini di luar kebiasaan NWDI dalam setiap event pemilu, lebih-lebih jika ada Zurriyat yang maju dalam sebuah kontestasi pemilu.
Penulis membaca bahwa, Pimpinan NWDI (Dr. TGKH, Muhammad Zainul Majdi) sedang menunjukkan konsistensi nya terhadap sebuah sikap dan pemahaman yang dianut oleh Ormas NWDI,yang di pimpin nya.
NWDI secara jelas dan terang telah memilih sikap menolak kepemimpinan wanita sejak Muktamar X tahun 1998 di Praya,
Dimana pada saat itu di dalam Muktamar, Ummi Hj. Sitti Raehanun ZAM terpilih menjadi Ketua Umum PBNW dengan 54 suara dan Maksum Ahmad mendapatkan 34 suara dari seluruh suara yang sah.
Namun kubu NWDI menolak kepemimpinan Hj. Sitti Raehanun ZAM, dengan alasan bertentangan dengan asas organisasi yang menganut Ahlussunnah Waljama'ah ala Mazhabil Syafi'iyah r.a.
Sejak saat itu NW secara organisatoris dan kepengurusan terpecah menjadi dua (2).
1. NW Anjani di bawah kepemimpinan dan Ketua Umum Hj. Sitti Raehanun ZAM.
2. NW Pancor di bawah kepemimpinan Dr. TGKH. Muhammad Zainul Majdi.
membaca sikap ketua umum NWDI hari ini atas pencalonan Hj. Sitti Rohmi Djalilah sebagai calon Gubernur NTB namun tidak mendapat rekomendasi atau deklarasi oleh Pimpinan NWDI Dr. TGKH. Muhammad Zainul Majdi sebagai calon rekomendasi NWDI, seperti rekomendasi yang diberikan kepada Paslon Lutfi - Wahid sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Lotim, adalah sesuatu yang sangat di maklumi membaca nya adalah : Ketua Umum NWDI Dr. TGKH. Muhammad Zainul Majdi masih tetap konsisten, masih tetap istiqomah menjunjung tinggi asas Organisasi yang menolak kepemimpinan perempuan
Selain tidak di deklarasikan nya pasangan Rohmi - Firin oleh PB NWDI sebagai Paslon rekomendasi NWDI, ada beberapa indikasi lain yang dapat di jadikan rujukan dalam membaca sikap Dr. TGKH. Muhammad Zainul Majdi, Lc, MA.
Misal nya, beberapa waktu yang lalu dalam kesempatan nonton motto GP di sirkuit Mandalika bersama Dr. Zul, Dr. TGKH justru menunjuk jari dua (2) sebuah isyarat dukungan terhadap Dr. Zul yang memang bermoner kontestan dua (2) pada pemilu mendatang.
Kemudian adanya giat giat yang di pertontonkan ke publik mengenai keakraban dan kebersamaan mereka dalam bentuk bersepeda mendayung bersama sama atas satu unit sepeda yang sama.
Konsistensi NWDI atas penolakan Pemimpin perempuan kami kira telah paripurna di tunjukkan oleh ketua dewan tandfiziyah/pengurus besar NWDI (Dr. TGKH. Muhammad Zainul Majdi).
Apakah konsistensi ini juga akan di pertahankan oleh jama'ah NWDI yang menjadikan pimpinan mereka sebagai Guru Besar, sebagai Panutan, ?
Ataukah para jama'ah akan larut dengan propaganda politik sesat yang sedang di mainkan oleh beberapa gelintir orang ?
Wallohu 'alam bissowaf
Iwan Slank