MATARAM - Olat Maras Institute merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk periode 2024-2029. Survei ini dilaksanakan pada 8-12 November 2024 dengan melibatkan 912 responden yang tersebar secara proporsional di setiap kabupaten dan kota di NTB. Responden terdiri dari warga yang sudah memiliki hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah. Dengan metode Multistage Random Sampling dan margin of error sekitar +/- 3,3%, survei ini mencerminkan preferensi pemilih menjelang Pilkada NTB.
Jika pemilihan gubernur diadakan hari ini, pasangan Zulkieflimansyah dan Suhaili FT (Zul-Uhel) meraih elektabilitas tertinggi dengan 40,7%, diikuti oleh pasangan Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti Putri (Iqbal-Dinda) yang memperoleh 33,8%. Sitti Rohmi Djalilah dan Firin berada di posisi ketiga dengan dukungan sebesar 23,5%. Sebanyak 2% responden masih belum menentukan pilihan.
Selain elektabilitas, survei ini juga mengukur pandangan masyarakat terkait debat kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang berlangsung pada 8 November 2024. Dari keseluruhan responden, 30,2% menyatakan menonton debat tersebut. Dari mereka yang menonton, Zul-Uhel dinilai paling baik dengan persentase 44,9%, diikuti oleh Iqbal-Dinda dengan 34,8%, dan Rohmi-Firin dengan 20,3%. Dalam aspek penyampaian program kerja, Zul-Uhel kembali unggul dengan 44,9%, disusul oleh Iqbal-Dinda dan Rohmi-Firin dengan persentase yang sama seperti sebelumnya. Penilaian serupa juga terjadi pada aspek keterampilan penyampaian gagasan, dengan Zul-Uhel di posisi pertama, diikuti oleh Iqbal-Dinda dan Rohmi-Firin.
Survei ini juga mengungkap dampak debat terhadap preferensi pemilih. Dari mereka yang menonton debat, hanya 9% yang menyatakan mengalami perubahan pandangan terkait calon yang didukung, sementara 91% lainnya tetap pada pilihan semula. Hasil survei ini menunjukkan persaingan ketat antara tiga pasangan calon utama, dengan Zul-Uhel yang sementara ini berada di posisi terdepan baik dalam hal elektabilitas maupun performa debat di mata pemilih NTB.
Laporan : Redaksi