Aceh Selatan,- Menurut koordinator For-Pas T. Sukandi, Aparat Penegak Hukum Aceh Selatan terkesan tutup mata, alias pembiaran terhadap perambahan hutan yang sudah sangat meresahkan masyarakat setempat.
Berdasarkan informasi dari masyarakat Kluet tengah sejak tahun 2023 telah terjadi perambahan hutan berskala besar-besaran dengan melibatkan alat berat di gunung rambong tunjang desa Simpang ll mengamat Kluet Tengah kabupaten Aceh Selatan.
Hal ini disampaikan oleh T. Sukandi kepada media Barsela melalui rilis Rabu 23/04/2025. Anehnya para dinas terkait dan para APH sepertinya tidak mengetahuinya, atau terkesan s
pihak terkait memang sengaja melakukan pembiaran ucap Sukandi.
Beberapa sumber dari tokoh masyarakat menggamat memberikan informasi kepada saya mereka menilai bahwa akibat perambahan hutan tersebut jalan tani dan jalan masyarakat hancur total, akibat terburuknya akan terjadi banjir bandang yang berpotensi dapat mengancam jiwa dan keselamatan masyarakat banyak di simpang ll Menggamat kecamatan Kluet tengah dan sekitarnya, pungkas Sukandi.
Selama ini masyarakat masih bertoleransi atas perambahan hutan ini akan tetapi pada saat sekarang kesabaran masyarakat telah sampai ketitik nadir seakan-akan pelaku perambah hutan ini menilai bahwa di republik ini sudah tidak ada hukum lagi dan boleh jadi di duga para pelaku perambah hutan tersebut berbuat sekehendak hatinya karena merasa para aparat penegak hukum sudah dapat mereka beli semuanya, seru Sukandi.
Maka atas tindakan pelaku perambah hutan ini beberapa tokoh masyarakat menyampaikan harapannya pada APH dan dinas terkait, "Tangkap dan sita alat berat pelaku perambah hutan ini sebagai barang bukti dan segera proses pelaku kejahatan perambah hutan ini berdasarkan hukum yang berlaku di Republik Indonesia ini" tutup T. Sukandi For-PAS.
Laporan: Hartini
