Masuk Agenda 100 Kerja Ayah Wa, Sejumlah Infrastruktur di Aceh Utara Dilakukan Pemeliharaan

Barsela24news.com


ACEH UTARA | Bupati Aceh Utara, H. Ismail A Jalil, SE., MM (Ayah Wa) menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Utara untuk segera melakukan pemeliharaan jalan dan saluran irigasi di sejumlah titik strategis.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas 100 hari kerja Bupati sejak resmi menjabat untuk periode 2025–2030. Instruksi tersebut ditindaklanjuti langsung oleh Dinas PUPR Aceh Utara pada hari Selasa, 15 April 2025.

Kepala Dinas PUPR Ir. Jafar, ST., MSM melalui Kepala Bidang Pemeliharaan dan Alat Berat, Musriadi, ST atau yang akrab disapa Mus, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan infrastruktur dasar bagi masyarakat.

“Pemeliharaan jalan dan saluran ini merupakan instruksi langsung dari Bapak Bupati Aceh Utara sebagai bagian dari program 100 hari kerjanya. Fokus utama adalah memastikan konektivitas jalan antar wilayah serta sistem saluran air yang memadai demi mendukung kelancaran aktivitas masyarakat, terutama dalam bidang ekonomi,” ujar Musriadi.

Lebih lanjut, Musriadi menjelaskan bahwa kegiatan pemeliharaan ini akan dilaksanakan di tiga wilayah utama yaitu kawasan Timur, Tengah, dan Barat Aceh Utara. Pemilihan wilayah ini berdasarkan evaluasi kebutuhan mendesak serta masukan dari musyawarah dengan berbagai pihak terkait.

“Kita lakukan ini demi kebutuhan dan kelancaran perekonomian rakyat. Kita tahu tahun ini ada efisiensi anggaran secara nasional, dan ini juga berdampak ke daerah. Insya Allah tahun depan akan ditindaklanjuti lebih menyeluruh sesuai arahan Bapak Bupati,” tambahnya.

Menurut Musriadi, penanganan infrastruktur jalan dan saluran menjadi prioritas karena kondisi saluran-saluran air di wilayah tengah sudah banyak yang tersumbat. Hal ini diperparah oleh tidak berfungsinya pintu air Kurung Pase selama beberapa tahun terakhir akibat kerusakan. Namun, pintu air tersebut saat ini sedang dalam tahap akhir perbaikan dan akan segera bisa difungsikan kembali.

“Kondisi di wilayah tengah memang cukup mengkhawatirkan. Banyak saluran air yang rusak atau tersumbat karena tidak ada aliran yang lancar dari bendungan. Maka itu, selain jalan, kita juga fokus pada saluran pembuang dan irigasi,” katanya.

Musriadi juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan instruksi efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Oleh karena itu, Pemkab Aceh Utara mengambil inisiatif untuk melakukan pemeliharaan secara swakelola agar dapat mengefisiensikan biaya sekaligus mempercepat pelaksanaan di lapangan.

“Kita tahu ada instruksi efisiensi dari pusat, mungkin karena keterbatasan dana. Maka langkah inisiatif ini menjadi pilihan terbaik saat ini. Walaupun tidak bisa membangun baru, kita lakukan rehabilitasi agar tetap bisa dimanfaatkan masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar turut serta dalam menjaga dan merawat fasilitas umum yang telah dibangun atau diperbaiki oleh pemerintah. Menurutnya, partisipasi masyarakat sangat penting agar infrastruktur tersebut bisa bertahan lama dan tetap memberikan manfaat.

“Pemerintah dan masyarakat harus saling bahu-membahu. Apa yang sudah dibangun, mari kita jaga bersama. Fasilitas ini untuk kita semua, jadi tentu kita juga yang harus ikut menjaga dan merawatnya,” tegas Musriadi.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRK Aceh Utara, Bukhari, SE memberikan apresiasi terhadap langkah cepat Bupati Aceh Utara dalam menjalankan program 100 hari kerja, khususnya dalam sektor infrastruktur. Menurutnya, kebijakan ini sangat tepat mengingat kondisi anggaran yang sedang mengalami pemangkasan.

“Kita tahu ada pemangkasan anggaran pembangunan dari pusat, tapi Bapak Bupati mengambil kebijakan bijak dengan fokus pada rehabilitasi infrastruktur yang sudah ada agar bisa kembali dimanfaatkan oleh masyarakat. Ini adalah bentuk kepedulian nyata terhadap kebutuhan rakyat,” kata Bukhari.

Bukhari juga menegaskan bahwa keberadaan infrastruktur yang baik sangat berperan dalam mendukung roda perekonomian masyarakat. Karena itu, upaya pemeliharaan yang dilakukan sekarang akan memberikan dampak positif dalam jangka pendek maupun panjang.

“Dengan infrastruktur yang layak, aktivitas ekonomi masyarakat akan lebih lancar. Ini berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan warga. Kami dari Komisi IV DPRK Aceh Utara sangat mendukung dan akan terus mengawal program-program pro rakyat seperti ini,” tambahnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga dan merawat hasil pembangunan yang telah dilakukan. Menurutnya, tanpa peran aktif masyarakat, segala upaya pemerintah akan sia-sia.

“Kita harapkan masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tapi juga menjadi bagian dari pemeliharaan. Mari kita jaga bersama agar fasilitas ini bisa digunakan dalam jangka panjang,” ujarnya.

Program 100 hari kerja Bupati Aceh Utara yang difokuskan pada pemeliharaan infrastruktur jalan dan saluran ini menjadi sinyal positif bahwa kepemimpinan Ayah Wa benar-benar responsif terhadap kebutuhan dan harapan rakyat. Meskipun dihadapkan pada tantangan anggaran, namun semangat untuk membenahi kondisi daerah tetap menjadi prioritas utama.

Berbagai pihak, baik dari unsur eksekutif maupun legislatif, menyambut baik langkah strategis ini dan berharap agar keberlanjutan program bisa terus dijaga hingga menyentuh seluruh wilayah Aceh Utara secara merata.

Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan infrastruktur di Aceh Utara akan semakin membaik, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan, pungkasnya.

Kegiatan tersebut turut dipantau langsung oleh ketua komisi IV DPRK Aceh Utara Bukhari, SE dari Partai Aceh, Camat Tanah Jambo Aye Fauzi Saputra, S.IP dan pihak Dinas PUPR Aceh Utara.

Laporan : Alman Falki